Rabu, 20 Agustus 2014

Trench Mouth




Penyebab

Penyakit gigi jenis ini kebanyakan terjadi pada para perokok, atau pada penderita gingivitis simpleks yang berada dalam suasana mencekam.
Beberapa kondisi yang bisa menyebabkan infeksi gigi ini adalah:
  • Kebersihan yang buruk pada mulut dan gigi.
  • Stress atau kurang itirahat
  • Karena pengaruh diet tertentu.
Gejala
  • Timbul rasa gelisah, nyeri pada gusi, dan badan lelah.
  • Bau mulut busuk.
  • Gusi berdarah dan terasa nyeri.
  • Kelenjar getah bening bengkak dan demam.
Diagnosa

Cara Mengobati Trench Mouth - Ini adalah jenis penyakit gigi karena infeksi, tidak menular tetapi menyebabkan rasa nyeri, demam dan tubuh yang kelelahan. Penyakit ini dinamakan juga dengan Infeksi Vincent atau Gingivitis ulserativa nekrotikan akut. Pada awalnya nama penyakit diambil dari bedeng (trench) para tentara pada perang dunia pertama yang banyak menderita sakit gigi jenis ini.

Sariawan




Seriawan (disebut pula sariawan) atau stomatitis aftosa (stomatitis aphtosa) adalah suatu kelainan pada selaput lendir mulut berupaluka pada mulut yang berbentuk bercak berwarna putih kekuningan dengan permukaan agak cekung. Munculnya Seriawan ini disertai rasa sakit yang tinggi.

Seriawan merupakan penyakit kelainan mulut yang paling sering ditemukan. Sekitar 10% dari populasi menderita dari penyakit ini, dan wanita lebih mudah terserang daripada pria.

Ada beberapa faktor penyebab yang diduga menjadi penyebab munculnya seriawan, seperti luka tergigit, mengonsumsi makanan atau minuman panas, alergi, kekurangan vitamin C dan zat besi, kelainan pencernaan, kebersihan mulut tidak terjaga, faktor psikologi, dan kondisi tubuh yang tidak fit.

Seriawan di tempat yang sama selama dua minggu hingga satu bulan dapat dijadikan indikasi adanya kanker rongga mulut.

Stomatitis Aphtous/Ulcer bukan hanya disebabkan karena kekurangan Vitamin C, namun sebaliknya SA dikenal disebabkan oleh alergi citrus atau alergi makanan yang mengandung asam, kondisi imun yang lemah, obat-obatan tertentu, trauma fisik (ataupun penggunaan gigi palsu baru), dsb.

Penyakit kekurangan vitamin C sendiri adalah Scurvy atau kegagalan proses sintesis kolagen yang ditandai dengan gusi mudah berdarah, pendarahan kulit (purpura) dsb.

Pulpitis





Penyebab

Pulpitis paling sering disebabkan oleh pembusukan gigi, penyebab lainnya adalah cedera. Ketika terjadi peradangan pulpa tidak memiliki ruang yang cukup untuk membengkak karena terbungkus dalam dinding yang keras sehingga terjadi peningkatan tekanan dalam gigi. Peradangan yang ringan, jika berhasil diatasi, tidak akan menimbulkan kerusakan gigi yang permanen. Sementara bila terjadi peradangan yang berat maka bisa mematikan pulpa. Tekanan dalam gigi yang meningkat dapat mendorong pulpa melalui ujung akar hingga melukai tulang rahang dan jaringan sekitarnya.

Diagnosa

Diagnosis ditegakkan berdasarkan gejala dan hasil pemeriksaan fisik. Untuk menentukan apakah pulpa masih bisa diselamatkan, bisa dilakukan beberapa pengujian:
Diberikan rangsangan dingin
Pulpa dikatakan sehat bila setelah diberi rangsang dingin nyerinya hilang. Pulpa masih bisa di pertahankan dengan mengambil bagian gigi yang busuk lalu menambalnya. Pulpa tidak bisa dipertahankan lagi jika gigi masih tetap nyeri meski rangsangan dingin dihentikan atau nyeri muncul secara spontan.

Penguji pulpa elektrik
Alat ini berfungsi untuk mengetahui apakah pulpa masih hidup. Jika pulpa masih hidup maka penderita akan merasakan aliran listrik di giginya.

Menepuk gigi dengan sebuah alat
Jika dengan pengetukan gigi timbul nyeri, berarti peradangan telah menyebar ke jaringan dan tulang di sekitarnya.

Rontgen gigi
Rontgen dilakukan untuk memastikan adanya pembusukan gigi dan untuk mengetahui apakah peradangan sudah mengakibatkan pengeroposan tulang sekitar akar gigi.

Pengobatan

Peradangan akan mereda jika penyebabnya diobati terlebih dahulu. Bila pulpitis masih berada pada stadium awal, maka nyeri bila diredakan dengan penambalan sementara dengan kandungan obat penenang saraf. Tambalan ini dapat dibiarkan selama 6-8 minggu lalu diganti dengan tambalan permanen.
Bila kerusakan pulpa sudah meluas dan tidak bisa diperbaiki lagi maka nyeri hanya bisa dihilangkan dengan mencabut pulpa, baik dengan pencabutan gigi atau melalui pengobatan saluran akar.




Perikoronitis




Penyebab

Gangguan Pada erupsi gigi

Gejala
  • Penderita demam 
  • Sakit pada daerah yang sedang tumbuh 
  • Sukar menelan 
  • Trismus dari ringan sampai berat

Diagnosa
  • gusi merah
  • sakit
  • bengkak
Pengobatan
  • Rontgen Foto
  • Irigasi dengan natrium hipochlorit
  • Kumur antiseptik
  • Pemberian analgetik,antimikroba
  • Pencabutan gigi kalau posisi gigi miring dan kekurangan tempat

Periodontitis




Penyebab

Periodontitis umumnya disebabkan oleh plak. Plak adalah lapisan tipis biofilm yang mengandung bakteri, produk bakteri, dan sisa makanan. Lapisan ini melekat pada permukaan gigi dan berwarna putih atau putih kekuningan. Plak yang menyebabkan gingivitis dan periodontitis adalah plak yang berada tepat di atas garis gusi. Bakteri dan produknya dapat menyebar ke bawah gusi sehingga terjadi proses peradangan dan terjadilah periodontitis. Keadaan gigi yang tidak beraturan, ujung tambahan yang kasar dan alat-alat yang kotor berada dimulut (alat ortodontik, gigi tiruan) dapat mengiritasi gusi dan meningkatkan faktor resiko. Serta kesalahan cara menyikat gigi juga yang dapat mempengaruhinya.

Gejala

Tanda klinik dari periodontitis adalah:
1. Inflamasi gingiva dan pendarahan
2. Poket
3. Resesi gingiva
4. Mobilitas gigi
5. Nyeri
6. Halitosis dan rasa tidak enak

Diagnosa

Diagnosis periodontitis ditegakkan berdasarkan anamnesa, gambaran klinik dan pemeriksaan penunjang. Dari anamnesa didapatkan gejala berupa gusimudah berdarah, gigi goyang. Dari pemeriksaan penunjang untuk memastikan bakteri penyebab dapat dilakukan kultur, dan untuk pemeriksaan radiologis, gambaran radiologik pada gigi yang mengalami kelainan periondontium biasa memperlihatkan kehilangan tulang yang menyeluruh baik vertikal maupun horizontal sepanjang permukaan pada ketinggian yang berberda-beda atau tampak gambaran destruksi processus alveolaris berbentuk V m(cup like resorption).

Pellagra




Penyebab

Pellagra adalah suatu penyakit akibat kekurangan suatu vitamin, biasanya disebabkan oleh kekurangan Niacin (vitamin B3) dalam makanannya dan sudah kronis . Hal tersebut bisa disebabkan karena menurunnya asupan niacin atau tryptophan, dan kemungkinan karena asupan leucine yang berlebihan.Penyakit Pellagra juga bisa disebabkan oleh kelainan metabolisme protein, seperti pada karsinoid sindrom. Kekurangan Asam Amino Lysine dapat juga menyebabkan kekurangan Niacin, hal ini berarti bahwa potensi lain penyebab pellagra adalah kekurangan asam amino lysine.
Pellagra adalah penyakit kulit (pella, peals = kulit; agra = terjangkit) yang di-sebabkan oleh kekurangan vitamin B (B2, B12, B-complex, dan asam nikotinik) sehingga menimbulkan gangguan kulit dan penyakit perut (diare). Gangguan kulit itu bisa berupa dermatitis (radang kulit), bisa berupa glossitis (radang pada lidah), atau somatitis (radang pada jaringan otot yang lunak dalam mulut).

Gejala

Simtom psikis dari gangguan Pellagra ini, yaitu: (1) Cepat marah, lekas menjadi susah, kurang bisa bekerja sama, dan merasa tidak mempunyai tujuan; (2) Jikalau gangguan tersebut sangat ekstrem, maka ada gangguan pada sistem sarafsentral; pasien menderita neurastenia, mudah lelah, menjadi pelupa, pikirannya menjadi kacau, kurang antusias, dan tidak mat’ berusaha; (3) Selalu bingung, ada disorientasi, terjadi gangguan pada fungsi ingatan disertai dengan halusinasi-halusinasi; (4) Kadang-kadang menjadi “manis-excited” (manis dan gempar), tetapi adakalanya menjadi depresif yang sifatnya agitatif; dan (5) Cepat marah serta ada delusi-delusi paranoia. Kepribadian individu sebelum sakit sangat berpengaruh terhadap timbulnya simtom-simtom tadi. Simtom-simtom mental ini hilang kalau diberi makanan yang layak dan disertai dengan penjagaan serta pengawasan.

Diagnosa

  • Terlalu sensitif terhadap sinar matahari.
  • Sikap Agresi yang berlebihan.
  • Dermatitis, alopecia, edema pada kulit.
  • Bercak seperti bekas luka berwarna kemerahan pada kulit.
  • Insomnia
  • Lemah.
  • Gangguan Mental.
  • Ataksia, kelumpuhan anggota tubuh dan neuritis perifer.
  • Diare.
  • Dilated cardiomyopathy : Gangguan di mana ruang jantung membesar karena otot jantung melemah dan tidak dapat memompa secara efektif.
  • Akhirnya demensia (pikun)
  • Gangguan Psycho-sensori ( terganggu oleh lampu terang, mudah terganggu bau tertentu yang menyebabkan mual dan muntah, pusing setelah gerakan tiba-tiba)
  • Gangguan psycho-motor (gelisah, tegang dan emosi tinggi).
  • Gangguan emosional.

Oral Thrush




Penyebab

Oral thrush (kandidiasis oral) adalah suatu kondisi di mana jamur Candida albicans menyebabkan infeksi pada selaput mulut. Oral thrush menyebabkan lesi putih, biasanya pada lidah atau pipi dalam. Lesi dapat menyakitkan dan dapat berdarah sedikit ketika tergores. Mukosa yang terinfeksi terlihat meradang dan merah. Kadang-kadang trush bisa menyebar ke langit-langit mulut, gusi, amandel atau bagian belakang tenggorokan. Atau mungkin juga bagian lain dari tubuh, seperti vagina, daerah popok atau lipatan kuku.

Gejala

Awalnya, gejala oral thrush mungkin tidak terlihat. Pada kasus infeksi ringan mengeluh rasa sakit, walaupun kadang-kadang dapat menjadi sangat sakit.
  • merasakan empuk di mulut
  • suara di sudut-sudut mulut Anda
  • lesi putih di lidah, dalam pipi dan kadang-kadang di atap mulut, gusi dan amandel
  • Kehilangan selera makan
  • nyeri
  • Sedikit pendarahan jika lesi digosok atau tergores 

Pada kasus yang berat, lesi dapat menyebar ke bawah ke dalam kerongkongan. Ini dapat menyebabkan kesulitan menelan atau perasaan tidak nyaman seolah-olah makanan terjebak dalam tenggorokan.

Diagnosa

Oral thrush biasanya dapat didiagnosis hanya dengan melihat lesi, tetapi kadang-kadang sampel kecil diperiksa di bawah mikroskop untuk mengkonfirmasikan diagnosis. Pada anak yang lebih tua atau remaja yang tidak memiliki faktor risiko, kondisi medis yang mendasarinya mungkin menjadi penyebab oral thrush. Sebuah pemeriksaan fisik dapat dilakukan, serta tes darah tertentu untuk membantu menemukan sumber masalah.
Jika thrush meluas hingga kerongkongan merupakan tanda serius. Untuk membantu mendiagnosa kondisi ini, satu atau lebih dari tes berikut mungkin disarankan:
  1. kultur Tenggorokan. Bagian belakang tenggorokan di-swab dengan kapas steril dan sampel jaringan di kultur pada media khusus untuk membantu mengidentifikasi bakteri atau jamur.
  2. pemeriksaan Endoskopi. Kerongkongan, perut dan bagian atas dari usus kecil diperiksa menggunakan endoskopi.

Pengobatan

Penyebaran cepat jamur harus dihentikan, tetapi pendekatan yang terbaik tergantung pada umur, kesehatan secara keseluruhan dan penyebab infeksi.

Lichen Planus




Penyebab

Penyebab oral lichen planus belum diketahui. Tapi kondisi ini dapat dipicu oleh sejumlah faktor seperti: - Infeksi hepatitis C dan jenis penyakit hati lainnya - Vaksin hepatitis B - Vaksin flu tertentu - Penyebab alergi (alergen) seperti makanan atau bahan produk perawatan gigi - Obat anti-peradangan nonsteroidal seperti ibuprofen (Motrin, Advil) dan naproxen (Aleve) - Obat khusus untuk penyakit jantung, tekanan darah tinggi atau arthritis Ada juga faktor yang memperburuk oral lichen planus yaitu: - Rokok - Alkohol - Perawatan gigi yang buruk - Gigi palsu yang tak terpasang dengan baik - Kebiasaan mulut yang buruk seperti menggigit bibir - Pembentukan plak gigi - Stres

Gejala

Kemerahan - Muncul sensasi terbakar atau nyeri hingga ketidaknyamanan - Jika lidah yang terinfeksi maka akan muncul rasa seperti logam - Sulit menelan - Sensitif terhadap makanan panas atau pedas - Pendarahan dan iritasi ketika menggosok gigi

Diagnosa

Oral lichen planus adalah peradangan yang terjadi pada membran mukosa di dalam mulut. Biasanya oral lichen planus terjadi ketika sistem kekebalan melancarkan serangan melawan sel-sel membran mukosa mulut. Kondisi ini dapat menyebabkan perasaan terbakar, nyeri atau ketidaknyamanan. Beruntung oral lichen planus tak dapat ditularkan. Oral lichen planus bisa saja berbentuk seperti: - Luka pada jaringan berwarna putih dan sedikit bergerigi serta menonjol - Luka pada jaringan yang terasa lunak tapi memerah dan membengkak - Luka terbuka Oral lichen planus dapat ditemukan di pipi bagian dalam, gusi, lidah, jaringan mulut bagian dalam, tenggorokan dan esophagus.

Pengobatan

Kortikosteroid, oral maupun injeksi - Retinoid (vitamin A sintetis) - Salep nonsteroid


Kelainan Sendi Temporomandibular




Penyebab

Sendi Temporomansibular menggabungka gerakan engsel dengan gerakan geser. Bagian-bagian tulang yang berinteraksi di sendi ditutupi dengan tulang rawan dan dipisahkan oleh disk yang menyerap goncangan kecil, yang membuat gerakan halus.
  • Gangguan sendi rahang dapat terjadi jika :
  • Disk terkikis atau bergerak keluar dari keselarasan yang tepat
  • Tulang rawan sendi yang rusak oleh karena arthritis
  • Sendi rusak oleh pukulan atau dampak lainnya
  • Otot-otot yang menstabilkan sendi menjadi lelah karena terlalu banyak pekerjaan, yang dapat terjadi jika kerot
Dalam banyak kasus lain, penyebab gangguan sendi rahang sering tidak jelas.

Gejala

Kelainan sakit sendi rahang umumnya terjadi karena aktivitas yang tidak berimbang dari otot-otot rahang dan/atau spasme otot rahang dan pemakaian berlebihan. Gejala-gejala bertendensi menjadi kronis dan perawatan ditujukan pada eliminasi faktor-faktor yang mempercepatnya. Banyak gejala-gejala mungkin terlihat tidak berhubungan dengan TMJ sendiri. Berikut adalah gejala-gejala yang umum :
  • Sakit kepala
  • Sakit telinga
  • Bunyi-bunyi
  • Pusing
  • Kepenuhan telinga
  • Dengung dalam telinga (Tinnitus)

Pengobatan

Dari hasil diagnosis yang sudah ditemukan kemudian dapat dilanjutkan kepada langkah pengobatan, yang diantara pengobatan ringan terhadap penyakit ini adalah berupa terapi fisik, atau pengobatan menggunakan metode ultrasonic dan electromyographic biofeedback. Tapi jika penyakit ini sudah termasuk parah maka pengobatan harus dilakukan lebih intensif.

Halitosis




Halitosis adalah bau nafas yang tidak sedap. Halitosis terutama adalah hasil dari fermentasi anaerobik partikel makanan oleh bakteri gram negatif di dalam mulut yang menghasilkan senyawa belerang atsiri seperti hidrogen sulfida dan merkaptan metil. Bakteri penyebab mungkin hadir di area penyakit gingiva atau periodontal, terutama ketika terjadi ulserasi atau nekrosis. Organisme penyebab berada dalam kantong-kantong periodontal di sekitar gigi. Pada pasien dengan jaringan periodontal yang sehat, bakteri ini dapat tinggal di lidah posterior dorsal.

Faktor-faktor yang berkontribusi terhadap pertumbuhan berlebih dari bakteri penyebab halitosis termasuk penurunan aliran saliva (misalnya, karena penyakit parotis, sindrom Sjögren, dan penggunaan antikolinergik. Makanan atau rempah-rempah tertentu, setelah pencernaan juga mengeluarkan zat berbau ke paru-paru yang lalu dihembuskan. Sebagai contoh, bau bawang, jengkol dan petai dapat membuat nafas berbau hingga 2 atau 3 jam setelah dikonsumsi.

Selain makanan, Halitosis juga bisa disebabkan oleh rokok, alkohol, Dehidrasi, penyakit pada hidung dan tenggorokan, dan penyakit organ dalam lainnya.

Gingivitis Herpetik Akut




Penyebab

Merupakan infeksi virus pada gusi dan bagian mulut lainnya, yang menimbulkan nyeri. Gusi tampak berwarna merah terang dan terdapat banyak luka terbuka yang berwarna putih atau kuning di dalam mulut.

Diagnosa

Diagnosis ditegakkan berdasarkan gejala dan hasil pemeriksaan fisik. Gusi yang meradang tampak merah, membengkak dan mudah berdarah.

Pengobatan

Kondisi medis yang menyebabkan atau memperburuk gingivitis harus diatasi.
Jika penyebabnya adalah obat-obatan, maka pertumbuhan gusi yang berlebihan harus diangkat melalui pembedahan. Jika terjadi kekurangan vitamin C dan niasin, maka diberikan tambahan vitamin.
ingivostomatitis herpetik akut biasanya membaik tanpa pengobatan dalam waktu 2 minggu.
Bisa diberikan obat kumur anestetik untuk mengurangi rasa tidak nyaman ketika penderita makan dan minum.

Gingivitis Simplex




Penyebab

Gingivitis hampir selalu terjadi akibat penggosokan dan flosing (membersihkan gigi dengan menggunakan benang gigi) yang tidak benar sehingga plak tetap ada disepanjang garis gusi. Plak merupakan penyebab utama dari gingivitis.

Gejala
  • Ciri utama Gusi tampak meradang , membengkak dan mudah berdarah.
  • Pada Gingivitis Simplek, gusi tampak merah bukannya pink. Gusi membengkak dan mudah digerakkan.
  • Saat penderita menggosok gigi kemungkinan akan berdarah. Jika sudah berat, maka saat bangun pagi bantalnya dipenuhi darah terutama saat tidur penderita akan bernafas melalui mulut.
  • Gingivostomatitis Herpetik Akut, merupakan infeksi virus pada gusi dan bagian mulut lainnya yang mengalami nyeri.Gusi tampak berwarna terang dan banyak terdapat banyak luka terbuka berwarna putih atau kuning dalam mulut.
  • Gingivitis pada Leukimia merupakan tanda awal dari leukimia pada sekitar 25% penderita anak-anak. Karena adanya penyusupan sel-sel leukimia kedalam gusi sehingga menyulitkan untuk melawan infeksi, gigi mudah berdarah dan berlanjut sampai beberapa menit karena leukimia darah membeku dalam waktu yang cukup lama.
Pengobatan
  • Jika penyebabnya adalah obat-obatan maka harus diangkat melalui pembedahan.
  • Jika kekurangan vit.C dan niasin, maka perlu penambahan niasin dan vitamin.
  • Tumor kehamilan diangkat melalui pembedahan, tetapi tumor cenderung tumbuh kembali selama kehamilan masih berlangsung.
  • Gingivostomatitis herpetik akut, biasanya membaik tanpa pengobatan dalam waktu 2 minggu. Dan dapat diberikan obat kumur anestetik untuk mengurangi rasa tidak nyaman ketika penderita makan dan minum.
  • Pada Gingivitis Deskuamativa, diberikan terapi sulih hormon. Pilihan pengobatan lainnya adalah tablet kortikosteroid atau salep kortikosteroid yang dioleskan langsung ke gusi.
  • Untuk mencegah terjadinya pendarahan pada leukimia, sebaiknya penderita membersihkan giginya tidak menggunakan sikat gigi tapi berupa bantalan atau busa.
  • Pada perokoronitis, sisa makanan dan bakteri biasanya dibersihkan oleh dokter gigi. Jika rontgent menunjukan bahwa gigi molar bawah tidak mungkin tumbuh secara sempurna maka molar atas dicabut dan diberikan antibiotik sebelum gigi molar bawah juga dicabut.

Kanker Mulut




Penyebab

Timbulnya kanker mulut disebabkan pertumbuhan sel-sel yang tidak terkontrol dan membuat gangguan pada jaringan sekitarnya seperti kepala dan leher. Sel-sel normal memiliki siklus hidup-mati. Namun, itu tidak terjadi pada sel penyebab kanker mulut.
Mereka terus bermutasi, menyebar, dan menyerang organ-organ sekitar sehingga menyebabkan kondisi abnormal dalam mulut. Penyebab timbulnya kanker mulut tersebut bisa disebabkan karena konsumsi alkohol, konsumsi tembakau baik dengan merokok atau menginang, dan karena faktor keturunan.
Terdapat banyak faktor risiko yang dapat menyebabkan kanker mulut. Berdasrakan beberapa penelitian terdapat faktor-faktor risiko tertentu yang menyebabkan kanker mulut antara lain:
  • Rokok/Tembakau
  • Minuman beralkohol
  • Terkena sinar matahari
  • Riwayat kanker kepala dan leher
Banyak peneliti yang juga mengatakan bahwa kekurangan makan buah-buahan serta sayuran dapat meningkatkan kemungkinan terkena kanker mulut.

Gejala

Gejala kanker pada mulut dapat terlihat dari sejumlah ketidaknormalan yang terjadi pada mulut. Seperti pembengkakan pada mulut, perdarahan yang tidak jelas sebabnya, timbulnya rasa nyeri di bagian yang ditumbuhi sel kanker, suara jadi serak berkepanjangan, dan mengalami kesulitan untuk mengunyah, menelan, dan bahkan berbicara. Selain itu tanda lainnya juga berupa:
  • Adanya luka atau sakit pada wajah, leher, serta ulcus atau sariawan dalam mulut yg tidak hilang dalam waktu 2 minggu.
  • Pembengkakan, perbesaran maupun benjolan pada gusi, bibir dan bagian lain di dalam mulut.
  • Bercak putih, merah atau gelap di dalam mulut.
  • Perdarahan yg berulang dari gusi atau luka dalam mulut.
  • Rasa kebal di sekitar wajah dan mulut dan leher.
  • Gigi-gigi yang goyang tanpa penyebab yang jelas.

Diagnosa

Beberapa tanda dan gejala yang sering dijumpai pada penderita kanker mulut, antara lain :
  • Sariawan pada bibir yang lama tidak sembuh
  • Bercak di dalam mulut atau bibir berwarna putih, merah, atau campuran merah dan putih
  • Nyeri pada bibir atau mulut
  • Pendarahan di mulut
  • Kehilangan gigi
  • Sulit atau nyeri saat menelan
  • Sulit memakai gigi palsu
  • Benjolan di leher
  • Nyeri pada telinga

Tidak semua gejala diatas merupakan gejala kanker. Terkadang infeksi juga dapat menyebabkan gejala seperti di atas. Untuk memastikannya Anda perlu memeriksanya ke dokter ahli.


Pengobatan
Beberapa metode untuk pengobatan kanker mulut adalah sebagai berikut:

  • Operasi
  • Terapi Photodynamic
  • Radioterapi
  • Kemoterapi
  • Obat-obatan

Angina Ludwig



Penyebab

Angina Ludwig paling sering terjadi sebagai akibat infeksi akar gigi, yakni molar dan premolar, dapat juga karena trauma bagian dalam mulut, karies gigi, dan, tindik lidah yang menyebabkan proses supuratif (peradangan) kelenjar limfe servikal di dalam ruang submandibular. Jika infeksi berasal dari gigi, organisme pembentuk gas tipe anaerob sangat dominan. Jika infeksi bukan berasal dari daerah gigi, biasanya disebabkan oleh streptococcus dan staphylococcus

Gejala

Gejala klinis yang timbul adalah demam, nyeri tenggorokan dan leher disertai pembengkakan di daerah submandibular yang tampak hiperemis (merah), drooling (air liur mengalir di luar mulut), dan trismus (ketidakmampuan untuk membuka mulut dalam batas normal). 
Nyeri tekan dan keras pada perabaan (seperti kayu). Dasar mulut membengkak, dapat mendorong lidah ke atas belakang sehingga menimbulkan sesak nafas karena sumbatan jalan nafas.

Diagnosa

Diagnosa ditegakkan berdasarkan: Anamnesis (Wawancara pada pasien), gambaran klinis, pemeriksaan penunjang. Dari anamnesis didapatkan gejala berupa rasa nyeri pada leher.
Dari anamnesis biasa juga didapatkan adanya riwayat sakit gigi, mengorek, dan mencabut gigi.
Infeksi pada angina Ludwig harus memenuhi kriteria yaitu terjadi secara bilateral pada lebih dari satu rongga. Menghasilkan infiltrasi yang gangren-serosanguineous dengan atau tanpa pus. Mencakup fasia jaringan ikat dan otot namun tidak melibatkan kelenjar. Penyebaran perkontinuitatum dan bukan secara limfatik

Pengobatan

Pada dasarnya prinsip utama jika adanya sumbatan jalan nafas, maka sebaiknya di atasi. Penanganan yang utama adalah menjamin jalan nafas yang stabil melalui trakeostomi yang dilakukan dengan anestesia lokal. Trakeostomi dilakukan tanpa harus menunggu terjadinya dispnea atau sianosis karena tanda-tanda obstruksi jalan nafas yang sudah lanjut. Jika terjadi sumbatan jalan nafas maka pasien dalam keadaan gawat darurat.
Kemudian diberikan antibiotik dosis tinggi dan berspektrum luas secara intravena untuk organisme gram positif dan gram-negatif serta kuman aerob dan anaerob. Antibiotik yang diberikan sesuai dengan hasil kultur dan hasil sensitifitas pus. 
Pengobatan angina Ludwig pada anak untuk perlindungan jalan napas digunakan antibiotik intravena, selain itu dapat juga digunakan terapi pembedahan. Antibiotik yang digunakan adalah Penicilin G dosis tinggi, kadang-kadang dapat dikombinasikan dengan obat anti staphylococcus atau metronidazole. Jika pasien alergi pinicillin, maka clindamycin hydrochloride adalah pilihan yang terbaik. Dexamethasone yang disuntikkan secara intravena, diberikan dalam 48 jam untuk mengurangi edem dan perlindungan jalan nafas. 
Selain itu dilakukan eksplorasi yang dilakukan untuk tujuan dekompresi (mengurangi ketegangan) dan evaluasi pus, pada angina Ludwig jarang terdapat pus atau jaringan nekrosis. Eksplorasi lebih dalam dapat dilakukan memakai cunam tumpul. 
Jika terbentuk nanah dilakukan insisi dan drainase. Insisi dilakukan di garis tengah secara horizontal setinggi os. hyoid (3–4 jari di bawah mandibula). Insisi dilakukan di bawah dan paralel dengan korpus mandibula melalui fasia dalam sampai ke kedalaman kelenjar submaksilar. Insisi vertikal tambahan dapat dibuat di atas os. hyoid sampai batas bawah dagu. Perlu juga dilakukan pengobatan terhadap infeksi gigi untuk mencegah kekambuhan. Pasien dirawat inap sampai infeksi reda.

Senin, 18 Agustus 2014

Abses Periapikal




Penyebab

Abses periapikal disebabkan oleh serangan sejumlah sel darah putih untuk melawan infeksi. Sekumpulan sel darah putih dan jaringan yang mati akan menjadi nanah. Biasanya nanah yang mulanya berasal dari infeksi gigi akan dialirkan ke gusi sehingga timbul pembengkakan gusi yang berada di dekat akar gigi. Nanah juga bisa menyebar ke mulut, kulit, tenggorokan, atau tengkorak tergantung lokasi gigi yang terkena.

Gejala

Abses periapikal ditandai dengan munculnya rasa nyeri saat mengunyah dan gigi terasa sakit. Kemungkinan disertai demam dan pembengkakan kelenjar getah bening di leher. Bila sudah parah maka akan terjadi pembengkakan di daerah rahang.


Diagnosa

Pada pemeriksaan perkusi, penderita akan mengalami pembengkakan difus dan gigi akan terasa sakit. Gigi juga tidak merespon terhadap tes pulpa. Pemberian rangsangan es akan sedikit mengurangi rasa sakit, berbeda dengan panas yang mengintensifkan rasa sakit. Gigi tersebut juga dapat menunjukkan adanya mobilitas.

Pengobatan

Penderita bisa diobati dengan pemberian antibiotik, analgesik, atau darinase sesuai rujukan dokter gigi atau ahli bedah mulut. Dalam kasus abses lokal dan menyebar, drainase harus dilakukan sesegera mungkin. Jika drainase segera tidak memungkinkan, analgesia yang sesuai (NSAID) harus direkomendasikan sampai infeksi dapat dibuang secara memadai. Pasien harus diberi dosis analgesik (NSAID jika tidak kontra-indikasi) pra-bedah, atau segera setelah operasi.
Terapi Antibiotik tidak diindikasikan pada pasien dinyatakan sehat dan ketika abses terlokalisir. Antibiotik sistemik tidak memberikan manfaat tambahan atas drainase dari abses dalam kasus infeksi lokal kecuali terdapat komplikasi sistemik (misalnya demam, limfadenopati, cellulitis), bengkak menyebar atau untuk pasien immunocompromised.